cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2015)" : 20 Documents clear
PENGARUH FRAKSI EKSTRAK DAUN TAGETES (Tagetes erecta) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SPORULASI Colletotrichum capsici SECARA IN VITRO M Wahyu Satryawibowo; Efri Efri; Titik Nur Aeny
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.324 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.1998

Abstract

Pada umumnya pengendalian penyakit antraknosa dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia sintetik yang selalu menimbulkan dampak negatif. Salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit tanaman adalah menggunakan fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fraksi ekstrak dauntagetes sebagai fungisida nabati dalam menekan pertumbuhan dan sporulasi patogen antraknosa pada cabai yaitu C. capsici secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Juni sampai dengan September 2014. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Percobaan terdiridari enam perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan adalah tanpa menggunakan ekstrak (P1), perlakuan dengan fungisida propineb (P2), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut air (P3), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut metanol (P4), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut etil asetat (P5), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut n-hexana (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut metanol berpotensi sebagai fungisida nabati lebih baik dibandingkan dengan fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut air dan pelarut etil asetat walaupun pengaruhnya tidak sebaik fungisida propineb terhadap penghambatan pertumbuhan dan sporulasi C. capsici secara in vitro.
KARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE Holilullah Holilullah; Afandi Afandi; Hery Novpriansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.652 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2014

Abstract

Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan poduksi tanaman karena akan menentukan penetrasi akar di dalam tanah, kemampuan tanah menahan air, drainase, aerasi tanah dan ketersediaan unsur hara tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik sifat fisik yang terdapat pada lahan yang berproduksi rendah dan tinggi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai September tahun 2013 diPT Great Giant Pineapple (GGP), Lampung Tengah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan menentukan titik sebanyak 6 titik secara diagonal pada lokasi 26 B. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan 2 cara, yaitu mengambil sampel tanah secara langsung dengan menggunakan cangkul dan pengambilan menggunakan ring sampel dengan kedalaman 0 – 20, 20 – 40 dan 40 – 60 cm serta pada setiap titik dilakukan pembuatan minipit yang bertujuan untuk mengamati profil dan warna tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakteristik sifat fisik pada lahan produksi rendah memiliki pori drainase sangat rendah sampai dengan sedang, warna tanah coklat kekuningan, tekstur tanah liat berpasir, kekuatan tanah 77,35 psi – 178,89 psi dan kerapatan isi idealpertumbuhan akar dari kedalaman 0 – 40 cm yaitu sebesar 1,36 g cm -3 pada kedalaman 0 – 20 cm dan 1,41 g cm -3 pada kedalaman 20 – 40 cm. Sedangkan Karakteristik sifat fisik pada lahan produksi tinggi memiliki pori drainase sangat rendah sampai dengan sedang, warna tanah orange, tekstur tanah liat berpasir, kekuatan tanah 96,69 psi – 125,70 psi dan kerapatan isi ideal pertumbuhan akar dari kedalaman 0 – 60 cm yaitu sebesar 1,29 g cm -3 pada kedalaman 0 – 20 cm, 1,38 g cm -3 pada kedalaman 20 – 40 cm dan 1,45 g cm -3 pada kedalaman 40 – 60 cm.
PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP MUTU FISIOLOGIS BENIH BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor) SETELAH MENJALANI PENYIMPANAN Hixkia J. Marpaung; Eko Pramono; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.832 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.1993

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis bahan organik yang berbeda pada mutu fisiologis benih tiga varietas sorgum.Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Petak Terbagi (Split plot Design) yang diulang tiga kali sebagai ulangan. Petak utama adalah dosis bahan organik dari pupuk kandang sapi (B) yang terdiri atas 0 (b0), 5 (b1), 10 (b2) dan 15 t ha -1 (b3) dan anak petak adalah varietas tanaman sorgum (G) yang terdiri dari varietas Numbu (g1), Keller (g2), Wray (g3). Benih yang telah dipanen dari setiap kombinasi perlakuan di uji viabilitasnya dengan metode Uji Kertas digulung (UKD). Pengujian mutu fisiologis benih dilakukan pada saat setelah panen sebelum disimpan, tiga bulan setelah disimpan, dan lima bulan disimpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis bahan organik 15 t ha -1 menghasilkan mutu fisiologis benih sorgum lebih tinggi daripada tanpa bahan organik. Varietas Numbu menghasilkan benih dengan mutu fisiologis yang lebih tinggi daripada varietas Keller dan varietas Wray terutama setelah benih disimpan selama 3 dan 5 bulan. Pemberian bahan organik 15 t ha -1 menunjukkan peningkatan mutu fisiologis benih sorgum pada varietas Numbu dan Keller.
UJI EFEKTIFITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA Maya Azhari; Jamalam Lumbanraja; Henrie Buchari; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.713 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2036

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk berbahan baku kotoran sapi, batuan fosfat, mikroorganisme pelarut fosfat (MPF) dan N-fikser yang baru dikembangkan di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik dari kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia dalam meningkatkan pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman kedelai pada musim tanam ketiga, serta menguji efektivitas pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimiasecara agronomi maupun secara ekonomi pada tanaman kedelai musim tanam ketiga. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Desember 2013 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Pada penelitian ini terdapat 6 perlakuan dan 3 ulangan. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia 40 kg urea ha -1 , 50 kg SP-36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 2500 kg Organonitrofos ha -1 memberikan nilai tertinggi dibandingkan perlakuan kombinasi lainnya dalam hal bobotpolong, bobot biji dan serapan hara N, P dan K biji. Kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot berangkasan, serapan hara N, P dan K tanaman dan produksi secara RAE (Relative Agronomic Effectiviness) pada perlakuan 20 kg urea ha -1 , 25 kg SP-36 ha -1 , 25 kg KCl ha -1 , 3000 kg Organonitrofos ha -1
PENGARUH PEMBERIAN ASAM HUMAT (BERASAL DARI BATUBARA MUDA) MELALUI DAUN DAN PUPUK P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) Sarno Sarno; Alis Saputra; Rugayah Rugayah; Mamat Anwar Pulung
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.383 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.1994

Abstract

Tomat merupakan komoditas sayur penting yang perlu mendapat perhatian dalam penambahan produksinya, untuk menambah keterbutuhan salah satunya adalah dengan penambahan unsur hara dengan cara penambahan asam humat dan pupuk P. Asam humat merupakan senyawa organik yang mengalami proses humifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian asam humat dan pupuk P serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial (2 X 5) dengan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian pupuk P (P) yaitu p 0 = tanpa pupuk SP-36, p 1 = dengan pupuk SP-36 12 g/polybag. Faktor kedua aplikasi asam humat (H), yaitu: h 0 = 0; h 1 = 50 ; h 2 = 100 ; h 3 = 150 ; h 4 = 200 mg L -1 . Data yang diperoleh diuji dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji ortogonal kontas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman tomat dipengaruhi oleh pemberian asam humat dan pupuk P. Pada semua variabel pengamatan pemberian asam humat baik tanpa maupun diberi pupuk P nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tomat per butir, dan bobot buah per tanaman meningkat secara linier, sedangkan pada indeks kehijauan daun tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Interaksi antara keduanya nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tomat per butir, dan bobot buah per tanaman meningkat secara linier, sedangkan pada indeks kehijuan daun tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Penggunaan asam humat konsentrasi 150-200 mg L -1 akan efektif bila diberikan bersamaan dengan pupuk P.
KEEFEKTIFAN BEBERAPA SPESIES Trichoderma DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum musae) PADA BUAH PISANG CAVENDISH Senja Aklirinhua; Efri Efri; Joko Prasetyo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.778 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2010

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan beberapa spesies Trichoderma dalam mengendalikan Colletotrichum musae, penyebab penyakit antraknosa pada buah pisang cavendish. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2014. Percobaan dilakukan dengan 2 tahap yaitu secara in vitro dan in vivo. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, yaitu Kontrol,Trichoderma viride, Trichoderma koningii, danTrichoderma harzianum. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 10 hari. Peubah yang diamati adalah persentase penghambatan dan keparahan penyakit. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf nyata 1%. Hasil pengujian secara in vitro dan in vivo, perlakuanT. viride, T. koningii, dan T. harzianum. efektif menghambat pertumbuhan koloni jamur C. musae serta intensitas penyakit antraknosa.T. viride, T. koningii, dan T. harzianum memiliki kemampuan yang sama dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur C. musae, baik secara in vitro maupun secara in vivo.
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN MULSA TERHADAP POPULASI NEMATODA PARASIT TUMBUHAN DARI AKAR DAN TANAH PADA PERTANAMAN TEBU RATOON-III Ni W. D. Lestari; I Gede Swibawa; Solikhin Solikhin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemulsaan pada tanaman tebu terhadap populasi nematoda parasit tumbuhan ketika pertanaman periode ratoon-III. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman tebu milik PT Gunung Madu Plantations (GMP), Lampung Tengah dari bulan Maret sampai dengan September 2014. Satuan percobaan berupa petak 25 m x 40 m disusun menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) dengan lima kelompok. Sistem olah tanah sebagai petak utama terdiri dari dua taraf yaitu tanpa olah tanah dan olah tanah intensif, sementara pemulsaan sebagai anak petak terdiri dari pemberian mulsa bagas 80 ton/ha dan tanpa mulsa. Sampel tanah dan akar diambil ketika tebu berumur 7 dan 10 bulan, nematoda dari tanah diekstraksi dengan metode penyaringan dan sentrifugasi menggunakan larutan gula, sementara nematoda dari akar diekstraksi menggunakan metode Baermann yang dimodifikasi. Nematoda diidentifikasi sampai pada tingkat genus berdasarkan ciri morfologinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 19genus nematoda parasit tumbuhan yang berasosiasi dengan pertanaman tebu di PT GMP. Populasi seluruh nematoda dan tiap genus parasit tumbuhan tidak dipengaruhi oleh perlakuan olah tanah dan pemulsaan ketika tebu berumur 7 bulan, kecuali genus Tylenchus dan Paratylenchus yang dipengaruhi sistem olah tanah. Populasi seluruh nematoda dan beberapa parasit tumbuhan dipegaruhi secara independen oleh perlakuan olah tanah dan pemulsaan ketika tebu umur 10 bulan. Ketika tebu berumur 10 bulan populasi seluruh nematoda lebih tinggi pada lahan tanpa olah tanah daripada lahan dengan olah tanah intensif. Populasi seluruh nematoda pada lahan yang diberi mulsa lebih tinggi daripada lahan tanpa mulsa. Populasi genus Helicotylenchus lebih tinggi pada lahan dengan olah tanah intensif, tetapi genus Tylenchus, Hoplolaimus, Xiphinema, Tricodorus, dan Criconemella lebih tinggi pada lahan tanpa olah tanah. Populasi genus Hemicriconemoides lebih tinggi pada lahan dengan mulsa, tetapi genus Radopholus lebih tinggi pada lahan tanpa mulsa.
PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) PADA BERBAGAI VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) Alexander Turnip; Efri Efri; Joko Prasetyo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.543 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2000

Abstract

Penyakit bulai (downy mildew) yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis merupakan penyakit yang banyak merusak tanaman jagung dan dapat menimbulkan kehilangan hasil sampai 100%. Salah satu alternatif pengendalian yang mulai dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan agensia hayati. Trichoderma spp. dan bakteri Pseudomonas fluorescens memiliki potensi sebagai agensia hayati. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jamur T. viride, bakteri P. fluorescens, dan kombinasi keduanya terhadap keterjadian penyakit bulai (P. maydis) pada varietas jagung lokal, jagung hibrida, dan jagung manis melalui perlakuan benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur T. viride, bakteri P. fluorescens, serta kombinasi keduanya tidak berpengaruh terhadap keterjadian penyakit bulai pada tanaman jagung melalui perlakuan benih. Namun perbedaan varietas jagung berpengaruh nyata terhadap keterjadian penyakit bulai, varietas lokal mempunyai sifatketahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya.
PENGARUH BAKTERI Paenibacillus polymyxa DAN JAMUR Trichoderma sp. TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis (Rac.) Shaw) PADA TANAMAN JAGUNG Komang Sutama; Suskandini Ratih; Tri Maryono; Cipta Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.359 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.1995

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya jagung adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh P. maydis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh agensia hayati P. polymyxa dan Trichoderma sp. terhadap penyakit bulai pada tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman dan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari November 2013 sampai Januari 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan lima ulangan (kelompok). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan selanjutnya diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Perlakuan terdiri atas kontrol (P0), perlakuan benih dan penyemprotan dengan bakteri P. polymyxa (P1), perlakuan benih dan penyemprotan dengan jamur Tricoderma sp. (P2), dan perlakuan benih dan penyemprotan dengan fungisida metalaksil (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bakteri P. polymyxa dapat mengurangi keterjadian penyakit bulai pada tanaman jagung manis Bonanza F1 pada30 HST dan 37 HST. Aplikasi Trichoderma sp. dapat mengurangi keterjadian penyakit bulai tanaman jagung hibrida NK22 pada 33 dan 40 HST. Tanaman jagung manis Bonanza F1 dan jagung hibrida NK22 pada 7 HST yang diaplikasi dengan bakteri P. polymyxa dan Trichoderma sp. lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi tanaman jagung yang tidak diberi agensia hayati apapun. Bobot tongkol jagung manis Bonanza F1 dan jagung hibrida NK22 akibat aplikasi P. polymyxa dan Trichoderma sp. lebih berat dibandingkan dengan bobot tongkol jagung dari tanaman yang tidak diberi agensia hayati apapun.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BUAH PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus [L.] Merr.) Tiya Oviana; Titik Nur Aeny; Joko Prasetyo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.375 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2001

Abstract

Nanas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mendominasi perdagangan buah tropika dunia. Indonesia merupakan negara yang menempati posisi ketiga sebagai negara penghasil nanas olahan dan segar setelah Thailand dan Filipina. Salah satu kendala dalam peningkatan produksi nanas adalah adanya penyakit busuk buah (fruit collapse) yang disebabkan oleh bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi penyebab penyakit busuk buah nanas dari perkebunan PT Nusantara Tropical Farm (NTF) dan mengetahui identitas patogen tersebut. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama berupa isolasi dari jaringan buah dan crown nanas yang sakit untuk mendapat isolat-isolat murni. Tahap kedua adalah karakterisasi yang dilakukan melalui uji morfologi,biokimia, dan patogenisitas untuk mengetahui karakteristik isolat patogen yang diperoleh. Dari hasil isolasi diketahui bahwa penyebab penyakit busuk buah nanas yang ada di PT NTF adalah bakteri. Isolat bakteri tersebut merupakan bakteri Gram negatif, bersifat soft rot, anaerob fakultatif dan virulen. Gejala penyakit antara lain berupa busuk buah, pada daun terbentuk garis-garis berwarna coklat dan melepuh. Berdasarkan gejala yang khas pada daun tanaman sakit serta hasil karakterisasi isolat bakteri, diduga bahwa penyebab penyakit busuk buah pada tanaman nanas di perkebunan PT NTF adalah bakteri Erwinia chrysanthemi.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue